Peneliti menemukan jika sumber air terbesar di Bumi, bukan di atas permukaan, melainkan jauh di bawah permukaan mantel Bumi. Temuan ini berdasarkan batuan yang diambil di dasar Bumi tersebut.
Sejauh ini, sumber air itu baru terdapat di bawah benua Amerika. Sumber air ini terperangkap di antara mantel Bumi dan magma cair, sekitar 660 kilometer di bawah permukaan, yang menyebabkan gerakan seismik.
Mereka yakin, jika sumber air ini terdapat di lapisan batuan yang cukup keras untuk ditembus, yang dikenal sebagai 'zona transisi', dan ini terhampar seluar daratan Amerika Serikat.
Seorang profesor dari Universitas New Mexico, Schmandt, menggunakan gerakan seismik, untuk memposisikan tepatnya sumber air ini ada. Dan mereka mendapatkan lokasi yang diyakini tempat keberadaan air tersebut. Mereka juga menggunakan sekitar 2.000 seismometer, yang tersebar di Amerika untuk memastikannya.
Namun butuh teknologi yang cangih dan mahal, untuk mengeluarkan air yang jaraknya sangat jauh ini. Tapi ilmuwan yakin, sumber air ini bisa digunakan untuk masa depan Bumi.
No comments:
Post a Comment