Apa yang harus dilakukan pada mereka, yang betah banget duduk seharian di kedai kopi atau kafe, dengan laptopnya seolah sedang menulis novel, tapi tak mau mengeluarkan uang untuk membayar secangkir kopi sekalipun.
Banyak pengelola kafe, yang kehilangan akal untuk mengusir tamu semacam ini. Tapi Ziferblat, jaringan restoran yang secara implisit menyasar konsumen muda dan para hipster di Shoreditch dan sekarang Manchester, punya cara baru.
Sejak beberapa waktu lalu, mereka menetapkan aturan baru. Kopi akan disediakan gratis, tapi pelanggan diwajibkan membayar setiap menit waktu yang dihabiskan di kafe itu. Tarifnya? 5 pence per menit.
Ini adalah cara baru untuk menarik tarif dari fasilitas yang telah populer selama ratusan tahun. Di mana para tamu membayar uang yang sangat sedikit di kafe, bukan semata untuk cangkir kopinya, tapi juga kursi yang diduduinya.
Di masa lalu, para tamu memang membayar mahal untuk minuman eksotis ini. Dan sebagai layanan tambahan pemilik kedai menyediakan surat kabar, radio atau televisi untuk pelanggan datang.
Tapi jaman sudah berubah bukan? Dan, kesuksesan dari sistem yang dikembangkan Ziferblat tergantung pada biaya yang tepat untuk setiap menit tak kenal ampun dari pada menyediakan 'rumah' untuk pelanggannya. (telegraph.co.uk)
No comments:
Post a Comment