Breaking News

Friday, December 26, 2014

Sejarah Asal-Usul Kue Gingerbread

Bila merayakan Idul Fitri, orang Indonesia biasa menyajikan kue kering seperti nastar, kastengel, atau putri salju. Namun, untuk Natal, warga dunia mengenal gingerbread cookies atau kue jahe sebagai penyemarak hari raya.


Di benua asalnya, Eropa, kue rasa manis pedas ini menjadi bagian dari budaya minum teh. Biasanya, orang Eropa bersantai sore hari selepas melakukan berbagai kegiatan sambil minum teh dan ngemil kue-kue kecil. Gingerbread pun menjadi hidangan pelengkap minum teh kala musim dingin. Kebetulan, di Eropa dan beberapa benua lain, Natal hadir bertepatan dengan musim dingin. Gingerbread pun jadi favorit pada Hari Raya Natal.

Dikutip dari Tempo.co, gingerbread yang dibuat dari campuran tepung, telur, gula, dan jahe ini dipercaya berasal dari Inggris. Pada abad ke-11, pelaut Eropa yang bertualang ke Asia pulang dengan membawa jahe. Para juru masak lantas berkreasi untuk memanfaatkan rempah khas Asia ini menjadi berbagai hidangan, salah satunya kue. Agar menarik, mereka mencetak kue jahe ini dalam berbagai bentuk.

Karena enak, kue ini menyebar ke berbagai penjuru Eropa. Pada tahun 1296, pembuat kue di Kota Ulm, Jerman, mulai membuat gingerbread berbentuk anak kecil dengan hiasan icing gula berbentuk mata dan senyuman. Bentuk ini lantas dipatenkan sehingga saat itu hanya kue jahe yang boleh dicetak seperti itu.

Pada perkembangannya, gingerbread semakin laris dan pembuatnya dianggap sebagai orang penting. Pada akhir abad ke-16, muncul desain baru berupa rumah-rumahan. Bentuknya yang semakin lucu membuat gingerbread populer dan kerap dijadikan hadiah Natal. Dari situ, kue jahe manis ini menyebar ke seluruh pelosok dunia.

No comments:

Post a Comment

Designed By Blogger Templates